
Pelbagai elemen masyarakat sipil yang melangsungkan Aksi Tolak UU TNI di berbagai daerah harus menelan pil pahit. Aparat membalasnya dengan tindakan brutal. Massa aksi, jurnalis, hingga para medis mendapati serangan: dipukul, diintimidasi, serta ditangkap. Pers mahasiswa (persma) menjadi salah satu korbannya.
Aliansi Pers Mahasiswa yang terdiri dari PPMI, FKPMB, FPMJ, dan FPMS mencatat telah terjadi 18 kasus represi terhadap persma. Data hasil dari pemantauan internet, wawancara, dan rilis pers tersebut menunjukkan kedelapan belas kasus terjadi di empat daerah dalam rentang waktu antara 20-27 Maret 2025. Represi terbanyak terjadi di Jawa Timur dengan jumlah 13 kasus. Disusul Jakarta 3 kasus, serta Jawa Barat dan Jawa Tengah masing-masing 1 kasus. Pelaku represi didominasi oleh aparat dengan jumlah 17 kasus. Sementara 1 kasus lainnya, diduga kuat juga dilakukan oleh aparat.
Meski 18 awak persma yang mendapat represi telah bersikap profesional, aparat tetap tidak menghiraukan lalu kemudian menyerangnya. Mereka telah berusaha menjelaskan bahwa mereka adalah jurnalis yang bertugas meliput, lengkap mengenakan atribut pers. Namun, pemukulan, perampasan, penangkapan hingga pelecehan verbal tetap terjadi. Total 10 orang mengalami pemukulan, menjadikannya bentuk represi yang paling banyak terjadi.
Dampaknya sangat merugikan bagi 18 awak persma yang menjadi korban, baik secara materiel maupun imateriel. Mulai dari luka ringan sampai sedang, gawai rusak, hingga trauma harus mereka tanggung akibat brutalitas aparat. Padahal, mereka sedang menjalankan kerja-kerja jurnalistik yang dilindungi oleh undang-undang, tak satupun individu/lembaga boleh mengahalang-halanginya. Namun ironis, aparat malah menyerangnya, alih-alih memahaminya.
Lampiran:
- Jurnalis Suma UI Jadi Korban Represif Aparat saat Meliput Aksi #TolakRevisiUUTNI
- Rilis Pers: Jurnalis LPPM Parmagz Terkena Lemparan Besi saat Meliput Aksi #TolakRUUTNI di DPR RI
- Rilis Kronologi Pencekalan Siaran Langsung LPM Shoutul Qur’an: Gawai Dibanting dan Dilempar, Tentara Menuduh Kawan Kami Bawa Pisau
- Rilis Kronologi dan Pernyataan Sikap: Kekerasan Aparat terhadap Tim Medis, Pers Mahasiswa, dan Massa Aksi
- Pernyataan Sikap. Pukulan, Besi dan Bangkai: Pers di Pusaran Pembungkaman