SIARAN PERS

Panggilan tak terjawab dan sejumlah chat dari dua nomor asing sasar kontak Pimpinan Umum Lembaga Pers Mahasiswa Shoutul Quran (LPM SQ) Eriana Dhea, Senin pagi, 21 April 2025. Nomor itu kirim pesan chat berisi permintaan koordinasi. Dhea dicecar panggilan tanpa henti hingga tengah malam. Dua hari sebelumnya, ia dapat chat dari ketua BEM UNSIQ...

AGENDA

PPMI Award: Apresiasi Persma sebagai Bentuk Penguatan di Tengah Iiklim yang Represif dan Anti-Demokrasi

Kebebasan pers merupakan salah satu faktor penting sebagai penjaga keberlangsungan ruang publik yang sehat dan...

Ancaman RUU Polri terhadap Kebebasan Publik

Revisi RUU Polri yang terburu buru ini memuat beberapa usulan pasal yang akan mengancam kebebasan...

Diskusi: Perlindungan terhadap Pers Mahasiswa

Bincang-bincang Perlindugan Persma Tanggal 18 Maret bulan lalu, Dewan Pers dengan Direktorat...

POPULER

RISET

Represi terhadap Pers Mahasiswa Periode 2020-2021 Berdasarkan Provinsi dan Kampus

Kekerasan terhadap pers mahasiswa di Indonesia terus berulang, baik di dalam atau luar akmpus. Fenomena...

Relevansi dan Tingkat Kepercayaan Publik terhadap Pers Mahasiswa

Pers mahasiswa dinilai 'masih cukup' untuk menjadi media alternatif mahasiswa. Hal ini dapat ditunjukan...

Benarkah Minat Baca di Indonesia Rendah?

Data hasil survei @kabar_trenggalek bersama Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) dengan jumlah 125 responden menunjukkan bahwa 77,6%...

DISKUSI

Militer selalu beroperasi dengan mumpuni asal tuannya beri perintah. Munir Said Thalib menolak kekerasan militerisme demi pengamanan. Kesepakatan menuju demokratisasi tanpa adanya kesadaran menolak bentuk dan manifestasi militerisme adalah upaya mustahil. Namun, sejarah yang berhubungan dengan miiter justru sebaliknya. Militerisme digunakan sebagai mesin perluasan kewenangan sosio-politik sehingga kekuatan militer akibatkan laku “kekerasan absah” pada warganya.

GALERI